Reddress Girl

Reddress Girl

Tuesday 9 April 2013

Catatan kehidupan 21

Rasionalitas dan Realistis adalah dua hal yang dibutuhkan di realita kehidupan. dan nyatanya, pendidikan sekarang justru mengarahkan orang ke awang-awang.

bukan mimpi yang membawa seseorang menjadi besar. tetapi visi. karena jika bermimpi, then you'll end up with nothing. sedangkan dalam visi ada tujuan, ada rencana, ada wawasan. dan semuanya itu berpadu menjadi satu kesatuan kokoh. tanpa celah.

kenapa tiba-tiba gw jadi bijak? mungkin karena 3 hari jualan Bakso Ikan Patin yang super menyibukkan dan melelahkan ini. membayangkan jika ini berlangsung selama bertahun ke depan. tentu bosan pasti ada. but once you love the job, then there's nothing more you need in the world.

keuntungan yang tertatih, waktu yang tersita, keperluan pribadi yang kian terabaikan, semua terbayar. ketika setiap pagi harus selalu mengupas bawang, menumbuk bumbu, mengaduk adonan, hingga menelurkan bulatan-bulatan bakso ke dalam wadah air hangat. dan semua itu terbayar sudah ketika ada orang-orang yang berteriak memanggil, meminta, untuk dibuatkan satu mangkok. satu mangkok saja, dan itu adalah segalanya bagi gw. dan kita.

ketika malam kemudian terjadi perbincangan sedikit dalam dengan beberapa orang hebat yang serius dengan kehidupan mereka. gaya hidup yang masih minoritas disini, mencari nafkah dengan mengais kreatifitas, memaksa otak untuk menyambungkan sinyal neuronnya lebih banyak. aku tersadar akan satu hal.

bahwa penilaian orang atas penampilan dan kesan pertama adalah penting. tak peduli seberapa sering kau menafkahi anak yatim, tetapi ketika penampilanmu saat berhadapan dengan donatur tetap sama kumuh dan santai, maka penilaian mereka tetaplah penialain. yang akan berimbas pada jumlah dana yang mungkin akan disumbangkan.. atau entahlah. sangat tipis perbedaannya dengan riya dan menjilat. tentu saja. seperti Tuhan menciptakan sekat yang begitu tipis dalam tubuh hewan antara minuman yang bisa kita minum, dan darah yang mengalir dalam tubuhnya. atau sekat tipis antara tidak bercampurnya air tawar dan air asin di laut.

adil itu bukan berarti sama. rata. ada orang yang memang sejak lahir telah ditakdirkan untuk menjadi pebisnis handal. tanpa usaha keras ia sudah mampu bernegosiasi bahkan mampu membujuk orang lain untuk menyumbangkan sebagian penghasilan kepadanya. kemampuan magic. dan ada sebagian lagi yang sedari kecil memang ditakdirkan untuk menjadi pekerja setia. loyal, ulet, tanggung jawab. yang biasanya menjadi orang-orang kepercayaan konglomerat. tetapi apakah manusia tidak bisa melawan takdir?

atau mungkin bukan takdir namanya ketika masih bisa diubah. biar bagaimanapun, hukum adil itu tetap berlaku. si pebisnis handal itu perlu bekerja keras untuk bisa menguasai teknis. atau butuh uang yang cukup banyak untuk bisa membayar para teknisi-teknisi lapangan. dan sebaliknya si teknis butuh usaha keras dan lama untuk bisa melakukan negosiasi menguntungkan. atau menghasilkan jumlah yang lebih besar dibanding pendapatannya selama ini. dan disitulah keadilan itu berperan.

when everything seems so right, then you'll see a serious secret crack inside. jangan mudah terperdaya oleh sesuatu yang tampak sangat baik, mulus, dan sempurna. karena kenyataan seringkali bisa berubah lebih menyakitkan dari hal terburuk yang pernah terbayang sekalipun.

Tuesday 2 April 2013

Pantai Santolo Indah, Wisata Garut Jawa Barat

Siapa yang berani meragukan keindahan bumi pertiwi?

Catatan perjalanan kali ini adalah panduan wisata menuju pantai cantik, Pantai Santolo di Garut.
Sebenarnya mudah saja menuju pantai ini, hanya perlu sedikit kesabaran yang lebih dari biasanya. intinya tinggal bagaimana menuju terminal garut, dan dari sana langsung naik elf menuju pameungpeuk. biasanya langsung ada.

Keunikan pantai ini selain laut biru dan debur ombak yang mampu menenteramkan hati, di belakang pantai ini ada pulau. di sana ada air laut yang terperangkap karang, bermeter jauhnya dari lepas pantai. kita bisa puas berlarian di atas ganggang hijau yang menyerupai rumput, dan di satu dua titik ada tempat yang mirip akuarium. lebih menjorok ke dalam, bening airnya dan ikan nya belang-belang lucu menggemaskan. bahkan ada yang disertai karang-karang cantik. namun harus hati-hati sebab salah injak kaki bisa tertusuk karang tajam, kalau mau aman sih pake sendal karet..


Tapii.. keindahan itu hanya bisa dinikmati setelah kita menyeberang pulau. tidak jauh dan tidak mahal kok. hanya Rp 4000,- bolak balik, jadi sekali jalan hanya dua ribu rupiah. kalau mau diajak ke jembatan gantung sama si tukang perahunya, biasa nya per orang dikenai Rp 6000,- jadi total per orang Rp 10000,- untuk sekali trip bolak balik menyusuri sungai.

tapi jangan menyesal kalau ternyata si jembatan gantung itu hanya sebatas di pandang dan tak dapat di pegang. karena selain sudah tua, jauh juga jaraknya dari tempat kapal berlabuh nantinya. jadi setelah puas memandangi jembatan gantung yang juga sekaligus pembatas pantai santolo dan pantai sebelahnya, maka kita akan berbalik arah menuju pulau seberang yang sejatinya hanya perlu di tempuh dalam waktu dua menit.


Rincian Perjalanan

Tepatnya seperti ini, entah dari manapun kalian berasal, carilah bis yang menuju garut. bis ke garut ini kalau dari Bogor memang jarang ada, dan jangan mudah tertipu dengan bujuk rayu bis-bis bandung. karena ongkosnya bisa lebih mahal ketimbang naik bis AC. kuncinya, yang penting gaya dulu. sok tahu  itu penting. susah mencari bis garut, terbanglah ke kampung Rambutan. dari Bogor ke Kp Rambutan hanya Rp 7000,- atau ke pasar rebo dengan ongkos yang sama. dari sana akan ada banyak bis ke garut dan yang AC hanya dikenakan ongkos Rp 35000,- dan nanti setelah empat jam perjalanan, saran sih kalau dari Bogor lebih baik berangkat dari pagi jam 6, setelah empat jam perjalanan Kp Rambutan garut, kita akan sampai di terminal garut. langsung naik elf yang ke pameungpeuk. ingat! sok tahu. jangan tanya berapa harga ongkos, karena sebenarnya harganya adalah Rp 20000,- tetapi jika kalian bertanya bisa dikenakan sampai Rp 30000,- seperti apa yang terjadi pada saya.


Kesalahan saya adalah berangkat terlalu siang, dan karena salah bis jadi kami menumpang bis Bandung dan malah turun di Cianjur untuk kemudian menumpang bis garut-jakarta lewat jalur puncak yang tentu saja jadi lebih mahal dan lebih lama. kalau naik bis AC lewat tol, dan elf yang kami tumpangi terlalu sering berhenti jadi garut-pameungpeuk ditempuh dalam waktu 5 jam padahal seharusnya 3 jam. maka jadilah saya tiba di pantai sudah larut malam, pantai sudah sepi dan dikenai ongkos Rp 30000,- tapi tidak apa karena kami penumpang terakhir dan satu-satunya yang ke pantai.

akan lebih baik jika tiba pada sore hari, karena bisa memilih penginapan. penginapan di Pantai Santolo masih tergolong murah dengan fasilitas yang lumayan harganya kisaran Rp 75000 sampai Rp 300000. yang Rp 75000 juga beragam, ada yang kamar mandi di dalam, ada juga yang tidak. ada yang harga Rp 100,000 tetapi dengan kata kunci ajaib "Bu, saya mahasiswa" maka sim salabim harga bisa turun 25%.

berjalan-jalan di pantai santolo tidak akan cukup makanya direkomendasikan untuk menyeberang ke pulau. di sana selain air laut yang terjebak di karang, dan ikan-ikan hias yang bernang bebas di antara karang cantik, ada juga benteng wisata peninggalan belanda. memang agak horor sih sepertinya.

kalau mau lebih murah lagi tanpa biaya penginapan, harus tiba dari sore dan usahakan langsung menyeberang. di sini banyak warung yang punya saung. dan kebanyakan tidak memungut biaya dari orang-orang yang tidur di saungnya.

kalau sudah menyeberang, ikuti jalan setapak yang sudah di paving block, ikuti terus sampai menemukan tulisan 'penginapan dewa dewi' nah pemiliknya itu yang punya warung dengan saung gratis. soalnya warung lain belum tentu meng gratiskan. harga ikannya juga sepertinya lebih murah, harga kakap karang 8ons hanya Rp 64000,- tetapi belum termasuk nasi

untuk kendaraan pulang, jarang ada elf yang datang sampai ke pantai jadi kita perlu naik angkot yang sebenarnya adalah mobil pick up yang diberi naungan, sampai ke terminal pameungpeuk dengan ongkos Rp 3.000,- murah bukan?

jadi, tak perlu biaya mahal untuk menikmati anugerah Ibu Pertiwi kita bukan?
dengan catatan jika datang pada hari biasa dan bukan long weekend atau libur nasional lainnya.

Minggu, 31 Maret - Selasa, 2 April 2013

https://www.facebook.com/media/set/?set=a.4740598280778.1073741825.1469574440&type=1
Dies Natalis PSB 2013