Reddress Girl

Reddress Girl

Monday 26 August 2013

Motivasi dan Pecinta Alam

Gw percaya, motivasi itu bisa berubah seiring jalannya waktu. Untuk mencapai ambisi besar, motivasi nya juga harus pol. ga bisa setengah-setengah.

Inget banget dulu pas mau masuk pecinta alam dengan metode pendidikan langka, yang tidak dipake kebanyakan klub pecinta alam, gw galau nya berupa-rupa. Menjalani masa pendidikan selama satu tahun, dengan kegiatan rutin setiap minggu yang nyaris bikin gw ga punya temen karena hari-hari gw penuh dengan persyaratan pendidikan, demi menjadi anggota pecinta alam.

Flashback dikit, awal mula masuk pecinta alam karena ketidak tahuan. gw ga pernah kebayang kalo pecinta alam itu penuh dengan tempaan fisik. Sampai gw tau bahwa pecinta alam itu begini adanya, maka gw merubah motivasi gw, yang awalnya karna ingin ikut dalam kegiatan2 kampanye global warming, berubah jadi pengen dapet keluarga baru.

Seiring jalan, hal-hal yang gak menyenangkan mulai berasa, semua tentang janji ikatan kekeluargaan yang tak pernah putus itu mulai pudar. gw mulai gak lagi mengharapkan punya 'rumah' di IPB. dan sejak saat itu, motivasi gw berubah menjadi 'ingin menyelesaikan yang sudah gw mulai'. dan terus berubah sejak saat itu, jadi bermacam-macam motivasi.

Dan itu semua bisa terjadi hanya kalau lu ga kehilangan niat lu. niat itu modal utama, untuk menjadi sesuatu yang besar. in this case, menjadi seorang anggota pecinta alam memang bukan sesuatu prestasi yang besar untuk di banggakan, tetapi deep down buat gw itu tetap jadi kebanggan tersendiri.

Bukankah kita lebih membutuhkan banyak energi untuk mengatakan bahwa sesuatu yang buruk itu belum tentu tidak baik?

Hal-hal kecil yang merupakan pencapaian kita dalam hidup bisa menjadi satu indikator batu batu kecil yang berhasil kita lewati.

begitu juga IPK. butuh energi lebih besar untuk membuktikan bahwa IPK kecil bukan berarti tidak mampu, ketimbang berusaha maksimal dan kemudian bangga dengan nilai IPK nya, berapapun itu. karena biasanya orang yang berkoar-koar bahwa IPK tidak menentukan kehidupan, itu belum mengalami kehidupan itu sendiri. berbeda dengan mereka yang memang telah hidup dan membuktikan sendiri, tidak akan turut berpartisipasi dalam kampanye tolak IPK di media sosial.


Friday 9 August 2013

Dear You..

Dear You,
I hate to be yours. I was never imagine growing up would be this hard. Your high expectation, your ambition, your decision. Everything is yours.
You're hard to impressed. Every best thing I've done, never good enough for you. There will always be somebody else who is better than me. For you, I will never can do the good thing.

Then I did bad. And all you do is mad at me, like Very Very Very Mad at me. I am twice worse than what actually i did. Your stone heart, like a giant rock hills. Now I know where's my stone head comes from.

Somehow, I know you do. Deep down inside, I loved you at the very much lover can actually did. I love you with my entire life. But why do you have to be that hard for me? Your high expectation such a huge challenge for me. the tallest wall I could never climb. Not to mention my overseas expedition, my national debate competition, my grade, my school, my newspaper writing.. all you did is just don't care.

Sent me out, far from home when I was a very young girl. Let people to educate me so now I can be who I am and you just can't accept me as well as any other you have.

I still keep doing my best to make you proud, no matter how many times you'll deny it. I love you Father.

Tuesday 6 August 2013

'Jamu in Return' : Filosofi dan Sentuhan Pengemasan

Masih ingat dengan ramalan suku maya tentang akhir dunia? Kiamat yang akan terjadi pada tahun 2012? Sumber-sumber menyebutkan bahwa suku maya menyatakan bahwa pada tanggal 21 bulan 12 tahun 2012 merupakan akhir dari dunia, karena pandangan mereka gelap setelah tanggal tersebut.
Lebih lanjut saya akan membahas tentang kaitannya dengan jamu.


---
Wanita berkebaya, kemayu, membawa gendongan. Jaman dulu, pemandangan ini pasti sangat biasa, dan bahkan menjadi langganan keluarga-keluarga semasa nenek kita masih remaja. Seiring perkembangan jaman, pemandangan ini menjadi lebih langka. Semua tahu itu. Semakin maju, wanita berkebaya itu semakin terdesak, hanya bisa ditemukan di tempat-tempat terbatas. Di pinggir-pinggir kota, di kampung-kampung, tentu bukan di pusat kota.

Globalisasi merajalela, budaya barat jadi kiblat gaya hidup. Taraf hidup manusianya merangkak naik. Seiring perkembangan teknologi yang semakin maju.
Yaa intinya sih, budaya barat semakin mendarah daging, sedangkan kultur sendiri di simpen di rumah nenek.

Tapi bagaimana kalau ramalan suku maya benar? Bahwa pada 21 Desember 2012 bumi sudah gelap, dan setelahnya tidak ada pandangan lagi.

Bagaimana kalau maksud ramalan itu adalah, gelap karena setelah 2012 manusia justru kembali kepada titik awal asal mula mereka? Jamu menjadi salah satu simbol, saat manusia kembali mencari apa yang telah menjadi fitrahnya setelah lama ber-eksperimen dengan bahan-bahan buatan hasil racikan otak manusia.

Kata pepatah 'sejauh-jauh burung terbang, pasti akan kembali ke sarangnya jua'. Disinilah kita melakoni siklus kehidupan.

Dan tahukah anda, jika di beri sedikit sentuhan yang unik jamu akan semakin dilirik terutama kaum remaja?
Misalnya dengan memberi sentuhan filosofis pada setiap jenisnya.

1. Jamu Kunyit Asam. Anda yang suka minum jamu ini memiliki kepribadian yang kemayu, dan kadang anda juga kurang percaya diri. Khasiat salah satu jamu yang terkenal ini adalah melancarkan haid, menurunkan berat badan, dan mengobati panas dalam. Meminum jamu ini, bukan berarti anda akan langsung memiliki bentuk tubuh yang diidamkan, tetapi anda akan mendapat perasaan nyaman dan tenang seakan jamu ini akan bekerja untuk anda.

2. Jamu Gepyokan. Wanita yang meminum Jamu Gepyokan adalah tipe penyayang, memiliki sifat keibuan yang amat kental, dan rela berkorban apapun demi orang-orang yang sangat ia sayangi meski itu harus mengorbankan dirinya. Ia juga wanita yang tegar dan kuat dalam menghadapi cobaan yang menimpa dirinya, dan juga cukup mampu untuk mengatasinya sendiri.

3. Jamu Cabe lempuyangan. Anda yang mengkonsumsi jamu ini adalah seorang pekerja keras. Anda juga pantang menyerah, dan pantang meninggalkan pekerjaan dalam kondisi belum tuntas. Anda selalu ingin merampungkan pekerjaan agar bisa tenang.

4. Jamu beras kencur. Ini salah satu jenis jamu yang paling di tunggu anak-anak dan biasanya anda yang sudah dewasa dan meminum jamu ini memiliki memori indah tentang masa kecil anda. Atau justru anda saat ini sedang memiliki beban pekerjaan berat. Jangan biarkan pekerjaan merenggut nafsu makan anda. Pusatkan pikiran anda pada solusi permasalahan, dan tempatkan diri anda pada setiap titik positif yang memungkinkan.

5. Jamu Paitan. Jika anda suka minum jamu ini, maka anda termasuk orang yang senang memanjakan lidah. Anda tidak takut menghadapi resiko, sehingga apa yang sudah menjadi keinginan anda akan sulit ditentang oleh orang lain. Namun begitu anda adalah orang yang bertanggung jawab dan berkomitmen untuk menyelesaikan apa yang telah anda mulai.


Sambil mengetik, saya terus membayangkan satu kafe tempat berkumpulnya anak muda yang juga menyediakan menu jamu sebagai tambahan. Kemudian jamu tersebut disajikan bersama secarik kertas kecil berisi tulisan tadi. Semoga suatu saat bisa terwujud.

Karena pada akhirnya, kebudayaan lah yang akan membawa kita kepada ambang kejayaan. Karena kebudayaan mendarah daging sebagai identitas, dan identitas mencerminkan karakter suatu bangsa. Melestarikan Jamu sebagai salah satu warisan dunia, akan berujung pada memakmurkan ekonomi rakyat. Terutama mereka yang masih setia melakoni racikan-racikan ramuan dari tumbuhan ini.

Televisi dan internet bisa menjadi salah satu media paling ampuh untuk melakukan 'kampanye minum jamu', akan tetapi yang paling penting adalah memperbaiki kualitas jamu dan pengemasannya. Hal ini membutuhkan perhatian besar dari pihak berwenang, dan kita  (Biofarmaka IPB) sebagai salah satu pilar institusi pendidikan bisa menjadi pelopornya. Dengan melakukan uji kualitas, mengeluarkan standar, dan sebagainya.

Karena jamu adalah minuman yang memiliki khasiat, maka kepercayaan konsumen di atas segalanya.

Jamu pasti tidak akan kalah tenar dengan meditasi dari India, Yoga dari Cina, selama terbukti tidak merugikan konsumen. Sedikit perhatian dari pihak laboratorium, media, pemilihan duta yang sesuai, dan Wuushh...! Ramalan suku maya tentang 21 12 2012 tidak melenceng lagi.

Salam,

Anak Indonesia.

Sumber : Suprana, Jaya. 2013. Jamu Sebagai Warisan Kebudayaan Dunia. Kompas 29 Maret 2013

Friday 2 August 2013

Jangan Jual Isu Lingkungan Kita

Tergerak sedikit untuk menulis tentang lingkungan.. mungkin hal pertama yang harus saya tekankan di awal adalah, saya adalah bagian dari mahasiswa pecinta alam sebuah institut pertanian yang berbasis cinta lingkungan.

Awalnya kenapa saya masuk ke dunia kepecinta alaman, itu tahun 2009, karena saya tidak punya konsep tentang apa itu organisasi pecinta alam. basically, saya berasal dari sekolah yang akademis tulen, yang setiap hari berkutat dengan buku dan tumbuh besar di lingkungan dengan image, semaki tebal kacamatamu, semakin seksi dirimu.

yang saya tahu saat itu adalah saya sangat peduli dengan keberlangsungan dan kelestarian lingkungan, dan apabila saya masuk organisasi pecinta alam maka saya bisa terjun langsung melakukan hal hal yang bisa menyelamatkan lingkungan. saat itu saya sangat kuper, bahkan istilah mapala saja tidak tahu.

kenapa saya begitu peduli?

Pada tahun 2008, usia saya baru 16 tahun saat itu, usia yang sangat muda dan sangat mudah untuk dipengaruhi, saya ikut sebuah kompetisi debat bahasa inggris tingkat nasional. disana, saya cukup banyak bertemu dengan orang2 yang kompeten dalam hal berbicara bahasa asing, dan berpikir kritis. because debate is not only about how to talk. tau apa yang sedang hangat saat itu? Coba ingat2 tahun 2008 apa yang sedang hangat menjadi topik kalian.

saya masih sangat ingat saat itu ada VT wawancara hasil observasi ke artis2 tentang perubahan iklim. dan Cinta laura menjadi idola saat itu dengan gaya bicara ke bule bule-an nya dia bilang 'I dont know what is Climate Change'. dan tertawa.

okey, mari masuk ke inti.

Pada tahun 2008 itu, di sebuah ball room hotel Cisarua, Puncak itu saya diberikan informasi yang bagi saya amat baru, karena di sekolah tidak pernah di beritahu. soal Global Warming atau pemanasan global, dan perubahan iklim. yang juga menjadi salah satu prepared motion. tema itulah yang sedang hangat di perbincangkan semua siswa SMA disitu. kita berbicara tentang menghemat kertas, menghemat air, listrik, dan segala upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Satu tahun sebelumnya, 2007 di Nusa Dua Bali, jika teman-teman ada yang ingat, disitu sedang diadakan konferensi bersama PBB terkait isu lingkungan. ah bagian ini pasti banyak yang langsung ngeh. REDD. Reduce Emission from Deforestation and Degradation.

sebelum berbicara lebih lanjut, perlu diingat dulu soal ini. yang mungkin adalah cikal bakal kepedulian terhadap lingkungan.

inti dari perjanjian REDD adalah, negara maju memberikan sejumlah uang sebagai kompensasi atas keberhasilan negara berkembang dalam hal menjaga hutannya. semakin kita bisa menjaga hutan-hutan dan kelestarian nya, maka semakin besar dana kompensasi yang akan dikucurkan. sistem yang diciptakan tentu sangat ideal, dana tersebut akan digunakan untuk apa dan siapa, pihak pihak yang dirugikan apa saja ketentuannya, semua jelas.

meskipun bagi orang yang berhati lurus, peduli lingkungan sudah di lakukan jauh jauh hari sebelum adanya perjanjian tersebut.

tau lah, praktek korupsi di negeri ini sedemikian mendarah dagingnya.

bagaimana dengan REDD itu sendiri?

okey. peduli amat dengan dana yang sudah kemana itu, praktek REDD juga masih jadi perdebatan tentu. untuk yang sudah berpikiran konspirasi tingkat tinggi, praktek REDD tentu bisa diibaratkan suatu cara menjajah dengan cara halus. bayangkan kita tinggal di satu rumah yang sama, tentu saja dengan sumberdaya yang sama.

kamar kita dan kamar tetangga sama sama diberi halaman seluas 2 meter persegi. si tetangga terlebih dulu membabat habis rumputnya dan menanam jeruk. hasil dari jeruk itu senilai 50.000 , sedangkan halaman milik kita baru digunakan 0,5 meter persegi.

kemudian rumah itu terkena banjir, dan kita tersadar bahwa satu-satunya cara mengatasi banjir adalah dengan rumput. tetangga yang tahu bahwa kita masih punya 1,5 meter persegi halaman rumput langsung datang dan membujuk untuk kita menjaga rumput2 itu demi keberlangsungan hidup bersama. dia akan membayar 1000 untuk setiap sentimeter rumput.

dan yaah selebihnya bisa disimpulkan sendiri. itu tadi model yang terlalu sederhana, cukup untuk para pemula memahami konsep REDD. konsep yang melahirkan aktivis2 lingkungan. kecuali aktivis berhati lurus.

perlu teman-teman tahu, jaman ini informasi berkembang dengan sangat cepat. bahkan dalam hitungan detik. saya sudah berkoar koar tentang hemat kertas, air dan listrik demi mencegah pemanasan global sejak kelas dua sma dan itu tidak hanya kepada sesama siswa, tetapi juga pada guru2. bahkan di setiap kertas ulangan saya selalu menyelipkan slogan kampanye di bagian bawah. So, if you still talk about 'hemat kertas, menebang pohon' and blah blah, please talk to the lecture and listen carefully what exactly they say.

memang, kita harus mulai dari kontribusi terkecil. seperti hemat-hemat itu. kampanye itu bisa saya bilang semua orang sudah tahu. masalah orang sadar atau tidak, itu masih menjadi hak mereka. jika memang teman-teman SERIUS ingin berkampanye kelestarian, bukan karena dana REDD, lakukan sesuatu yang SERIUS juga. selain mulai dari diri sendiri, ya.

orang sadar karena mereka sudah merasakan dampaknya. atau bisa jadi orang sadar karena orang yang menyampaikan kebenaran kepada mereka adalah orang yang baik, dan mampu menjadi contoh.

jangan sampai kita menjadi orang yang terus-terusan menyalahkan pihak-pihak swasta, pihak perkebunan, pertambangan, oleh karena ingin melindungi pohon semata. saya tahu di dalam pohon dan hutan itu ada banyak biodiversitas yang perlu dilindungi. badak jawa yang sudah punah, gajah, dan sebagainya. saya paham seberapa penting fauna-fauna itu untuk manusia. tapi tolong, berkampanyelah dengan cerdas.

jangan sampai begitu lulus kuliah, kita menjadi orang yang menjual isu lingkungan untuk menakut-nakuti pihak swasta demi kucuran dana kompensasi dari mereka. atau istilah bekennya CSR.

related:
http://www.antaranews.com/print/236878/
http://www.antaranews.com/print/86178/leapfrog-investments-adds-two-new-partners-to-co-lead-financial-services-in-asia

Dies Natalis PSB 2013