Mungkin karena sudah terlalu lama pacaran, pertemuan menjadi sangat amat biasa.
Mungkin karena sudah terlalu lama pacaran, saling menghargai menjadi mitos yang dulu pernah ada.
Mungkin karena sudah terlalu lama pacaran, orang asing yang bukan muhrim pun biasa menjadi kawan mendekati zina.
dan mungkin karena sudah terlalu lama pacaran, tidak ada gelegak cinta yang tersisa ketika pernikahan tinggal menghitung bulan.
Apa katamu guna pacaran?
Agar saling mengenal supaya tidak jatuh pada pilihan yang salah? menikah sekali seumur hidup, bukan? tetapi pacaran bisa menempatkanmu pada pilihan yang tepat, begitukah?
Pernahkah kau membeli semangka, mencicipi buahnya, lalu membeli semangka yang telah kau cicipi itu? pernah? tidak? tidak mungkin membeli yang sudah orang lain cicipi? ingin semangka yang baru, yang masih utuh terbungkus kulit, meskipun kau belum bisa memastikan apakah semangka itu manis merah dagingnya, atau putih tawar? mengapa kau berani mengambil keputusan membeli semangka baru itu? yakin? kau yakin dengannya? kau yakin dengan semangka pilihanmu itu?
Apa katamu guna pacaran?
Agar bisa saling memahami satu sama lain saat ikatan suci belum terbentuk? mengapa kau takut memilih orang yang salah sedangkan kau berani mencicipi orang yang salah itu? tahukah kamu, dunianya tidak akan pernah sama lagi sejak kau memutuskan untuk mencicipinya? entah kau akan membawanya pulang ke rumah, atau meninggalkannya terkoyak di tumpukan semangka, dia tidak lagi memiliki kehidupan yang sama seperti sebelum mengenalmu. dan apabila dia tidak cocok dengan seleramu, bersediakah kamu memunguti puing hatinya yang terlanjur bertebaran?
Tidak ada pacaran yang hanya disebabkan oleh satu pihak. namun jika kalian putus, lihat apa yang telah kalian sebabkan? permusuhan antara dua orang yang tadinya berteman, dan seharusnya masih berteman, saling menyalahkan dan membenci seumur hidup. Pantaskah itu disebut "cinta"?
Kau mengatasnamakan cinta, I love you untuk mendasari hubungan itu. Apa kau tahu cinta? cinta tak akan merusak bukan? Apa itu cinta namanya ketika ayahmu membelikan lamborghini keluaran terbaru dan kemudian kau membenturkan linggis ke kaca spionnya? meskipun hanya spion yang kau rusak, tegakah kau? dan mengapa kau tega menghancurkan hati seseorang hanya untuk nafsu sesaat mu?
Perempuan selalu bertindak bodoh ketika terlibat emosi. Akui lah.. cinta membuatmu rela memberikan apa saja yang berharga bagimu, bukan? harta, waktu, pertemanan, semua rela kau korbankan demi bisa berlama-lama dengan lelaki yang mungkin menemui ayahmu saja tidak berani. Masih mau kau korbankan hidupmu untuk lelaki semacam itu?
Untuk apa kau pacaran?
Tidak percayakah kau dengan takdir Tuhan, bahwa jodoh sudah diatur oleh-Nya? mengapa kau yang menentukan jodohmu sendiri di saat usiamu bahkan belum cukup untuk bisa menyetir kendaraan? apa yang kau banggakan? memiliki seseorang yang selalu ada setiap kau ingin jalan ke mall, berlibur di pantai, adalah suatu kebanggaan? lantas kau kemanakan Tuhan mu yang selalu ada dan selalu tahu kemana kau pergi bahkan tanpa kau beritahu? Kau abaikan Dia hanya karena Dia tak terlihat? tak percayakah kau dengan-Nya?
Aku tidak bermaksud kasar. Aku bukan orang yang rajin ikut pengajian. Dan aku pun bukan panutan. Tetapi aku peduli pada kalian, perempuan-perempuan muda bermasa depan cemerlang. Aku ingin mengingatkan kepada kalian bahwa sifat dasar perempuan adalah takut ditinggalkan. Dan sifat dasar laki-laki, justru sebaliknya. Mereka mungkin ada yang setia dan sanggup menunggu mu dan menyusulmu hingga ke dasar lautan, tetapi pernah kau perhitungkan berapa banyak yang setia itu tidak lagi bujangan? mereka sudah beristri, bahagia dengan anak-anak mereka, sesekali menjadikan istri mereka bahan bercanda, tetapi tetap akan pulang ke rumah dengan rindu yang membuncah. Tak inginkah kau menjadi satu-satunya wanita yang diperlakukan seperti itu?
Jika pacarmu kau anggap setia, cepat tanyakan kapan dia bersedia menikahimu. setahun? dua tahun? tiga tahun? hey.. hatimu bukan perusahaan leasing. Meminjam seenaknya dan di lunasi setelah mogok.
Bogor, 15 Agustus 2015 22.48
Dari orang yang telah menjalani lima tahun pacaran, dan masih berharap ada kemungkinan untuk merestart momen indah yang menggelegakkan isi perut. Karena selayaknya harga dollar, perasaan itu kian langka dan kian mahal.
