Reddress Girl

Reddress Girl

Thursday 5 December 2013

Between a Dreamer and a Liar

'Life is  short, make it simple and fun. Life is too short to be unhappy'

But people never had any idea how short life is untill the young die.

Mimpi? Mimpi itu diciptakan lebih banyak untuk orang-orang yang tidak rasional. Orang-orang yang akan di tertawakan pada awalnya. Karena pada dasarnya, hal yang terlalu mudah dicapai akan mudah juga untuk dilupakan.

Orang dapat dengan mudahnya mengatakan bahwa ia ingin melakukan a b c dan d. namun hanya segelintir yang mampu membuatnya menjadi kenyataan. Ada juga orang yang mendapat anugerah sehingga tanpa bermimpi pun sesuatu itu telah ia capai.. hmm, tapi kasus ini agak jarang terjadi dan sulit jika dijadikan pegangan. Or you are a super great dreamer.

You will never be the same person as you walk outside the storm..

meskipun memang mimpi perlu dikombinasikan dengan kenyataan. fakta yang terjadi, kemampuan, dan dengan segala keterbatasan yang dimiliki. suatu rancangan perjalanan yang baik adalah yang memiliki perencanaan mantap. setelah tempat a kita akan ke tempat b dengan cara abc dan d. sounds perfect for a journey. But somehow, in some cases and some journey I've made.. an incidental moment or an unexpected journey would be greatest moment to remember ever.

Padahal pada perjalanannya hal-hal terasa sangat sulit, bahkan hanya dengan bekal tekad, perjalanan yang terseok-seok itu tetap berjalan. Dan ketika akhirnya perjalanan itu berhasil... tak terhitung berapa orang yang turut bangga. bahkan yang mengaku-aku terlibat pun tak sedikit. lihat seperti apa timnas Indonesia di bawah Indra Sjafri berjuang. gaji yang tidak dibayar selama 29 bulan, tetangga yang memberi bantuan, pinjaman hutang, sedekah ini itu.. dan ketika timnas berhasil... well you can judge by your self I guess.

Itu sudah menjadi watak orang Indonesia yang sangat sangat unik dan membudaya. bahkan bisa menjadi salah satu pajangan di museum kelak. jarak antara realistis dan pesimis itu sangat tipis.. kadang kita sendiri pun tak bisa membedakan sedang berada di mana.

Otak di desain dengan sangat luar biasa. terbagi menjadi tiga ruang sehingga apa yang kita pikirkan tidak saling menabrak menyebabkan kemacetan lalu lintas informasi. Otak juga yang membuat manusia berbeda dengan makhluk lain di muka bumi. Otak yang cerdas mampu menciptakan energi menjadi cahaya buatan. malam yang gelap bisa disiasati. lampu yang tadinya hanya ada di dinding rumah kini bisa di genggam kemana saja. jika dahulu malam keramat, kini malam menjadi bagian dari pergaulan. berkat cahaya yang dikemas dalam sebuah bola, hasil khayalan sebuah otak.

Otak yang sangat luar biasa mampu menciptakan energi dahsyat yang mampu meluluh lantakkan seisi kota, atau menciptakan alat komunikasi sehingga jarak tak lagi berarti. Otak seakan mampu melakukan apa saja, berpikir apa saja, berenang melayang semaunya.

Namun ada hati yang membatasi kerja otak. terkadang apa yang dipikirkan tak sesuai dengan apa yang diinginkan. hati yang masih bersih akan sulit menerima pikiran jahat dari otak. dan sebaliknya. namun ketika dua elemen ini tergabung menjadi satu dan menghasilkan mimpi, maka pihak mana yang berhak menggagalkan selain Tuhan?

realistis itu nyata, sama halnya dengan matrealistis yang selalu membumi. tanpa harus berangan setinggi langit, menghadapi kenyataan tentu lebih nyaman dan jelas. tapi apakah mimpi pun perlu dibatasi? jika bahkan mimpi saja sudah terbatasi dengan kenyataan, maka tidak akan ada orang se gila @migrasiorg yang berkeliling dunia dengan sepeda.
tidak akan ada listrik yang kita nikmati sekarang, pesawat, dan film-film absurd yang kita nikmati.

proses terbaik adalah di caci maki. di hina dan di rendahkan. di pandang remeh dan di abaikan. karena batu asah yang kasar dan keras, lama-lama akan semakin terkikis dan habis sementara pisau yang di gosok di atasnya semakin tajam dan berkilau.

No comments:

Post a Comment

Dies Natalis PSB 2013