Reddress Girl

Reddress Girl

Tuesday 15 February 2011

Antara aku, kamu dan keluarga baru ku

Gunung salak, masih menyimpan semua memori itu. andai sudah ku hapus jejak ingatan tentang hari hari itu, namun salak selalu mampu untuk menguaknya kembali muncul ke permukaan.

kawah ratu, ketika semua di mulai. satu periode perjalanan panjang yang membawaku ke sebuah rumah mungil yang hangat, tempat beragam watak dan sifat beradu, tempat bermacam egoisme dan ambisi serta rasa kebersamaan dan kekeluargaan berbaur jadi satu.



aku ingin merasakan hal hal yang jarang orang lain rasakan.

sebuah batu di sungai kecil dekat kawah ratu, gunung salak sempat menarik perhatianku. batu besar itu dilewati arus air. besar namun membentuk cekungan dengan alur searah aliran air. semua orang pun tahu itu. sekeras kerasnya batu akan lunak juga jika terus di tetesi air. mungkin disitulah kesabaranku berperan.



aku ingin menjadi air untuk batu batu yang kuhadapi. tidak dalam satu waktu untuk membuatnya mengikuti alur ku. namun butuh waktu. sehari, dua hari bahkan bertahun.



aku tidak pernah menginginkan seseorang. hingga kemudian aku tertarik dan akan aku simpan sendiri. bukan untuk aku miliki. untuk itu aku disini, memiliki keluarga dan orang orang yang bisa ku ajak berbagi. aku bersyukur karenanya. masa lalu ku terlalu gelap untuk ku jadikan cerita dan bahkan jika ku renungkan, habislah sudah waktu ini untuk bersedih. aku suka dengan hidupku yang sekarang. maka sudahlah jangan ada lagi wacana untuk memiliki dan mengikat. aku ingin sendiri.



bogor, 30 November 2010

selepas malam paling membingungkan dalam hidup

No comments:

Post a Comment

Dies Natalis PSB 2013