Reddress Girl

Reddress Girl

Monday 4 February 2013

Agar mereka tahu, kota kecil di sudut negeri Indonesia ini bernama MERAUKE

Asalam, kawan tulisan ini dibuat untuk berbagi kisah. bercerita itu menyenangkan bukan? apalagi jika kita punya banyak hal yang bisa diceritakan.

kota kecil di sudut Indonesia, bumi pertiwi ini. banyak yang sering menyebut namanya jika menyanyikan lagu "dari sabang sampai merauke". Ya, Merauke kota itu. kota kecil di sudut Indonesia sana yang masih jarang diketahui publik tentang potensi yang tersimpan di dalamnya. tidak banyak, hanya justru yang sedikit itu menyenangkan. kenangan masa kecil pribadiku yang menyenangkan semua tertinggal di sana.

aku ingin bercerita tentang kota yang sudah 7 tahun kutinggalkan. tentang kehidupan manusia disana, tentang remaja nya, tentang prestasinya, dan tentang hewan serta tumbuhannya, semua sebatas pengetahuanku. karena aku ingin kalian tahu bahwa Indonesia ini tidak sesempit bali-jawa-sumatera. bahwa banyak surga di belahan timur Indonesia sana yang jika kalian pilih sebagai tempat bulan madu maka kalian tidak akan pernah menyesal. salah satunya merauke.

Merauke memang tidak memiliki laut yang indah, jujur laut yang terbentang coklat dan keruh tak begitu menarik jika dibandingkan dengan laut di Sulawesi. Terumbu karang pun mungkin akan jarang di temui, aku tak tahu karena aku tak pernah mencoba menyelam atau bahkan hanya snorklingan di laut atau pantai Merauke. hanya yang ku tahu, pantai merupakan salah satu site kebanggaan pemuda Merauke. Jika anak muda metropolitan kebanyakan memilih mall mall untuk tempat bercengkrama dengan kawan, maka pemuda Merauke akan merasa hebat jika sudah nongkrong di pantai. karena memang pantai Merauke tidak sulit untuk di jangkau. bisa dibilang dekat dengan kota. walaupun pantai pantai itu tidak menyajikan pemandangan yang bisa membulatkan bola mata seperti saat menonton matahari terbenam di Kuta, namun pantai-pantai itu selalu mampu menghadirkan kedamaian dan kebersamaan diantara mereka. Jelas bahwa pantai disana dicari bukan semata karena orang merindukan keindahan mata saja, tapi juga ketenangan suasana. Ya, pantai selalu identik dengan sunyi dan tenang.

oke, mungkin itu tidak terdengar terlalu hebat. tapi coba tengok ornamen-ornamen buatan rayap yang mampu berdiri kokoh hingga 2 meter bahkan lebih. warga setempat menyebutnya dengan rumah semut. ini hebat karena hanya ada di dua site di dunia. Papua dan Afrika.

dan jika hari ulang tahunnya tiba, Merauke akan menyelenggarakan festival budaya yang diikuti oleh semua anak usia sekolah dari TK hingga SMA. semua beramai-ramai menjadi apa yang mereka inginkan. dokter, sarjana, memakai pakaian adat, dan semua berdandan sehebat yang mereka mampu. sementara para orang tua yang turut meramaikan terutama penduduk asli akan melukis dirinya selayaknya orang papua yang identik dengan lukisan tubuh, membawa rumah rumah adat hingga hewan peliharaan.

Isakod bekai Isakod kai. Satu hati, satu tujuan. itu semboyan mereka. orang merauke senang menghibur diri dan berbangga bangga. tabiat khas warga lokal yang selalu ingin terlihat hebat. dan memang begitu adanya walau kadang untuk terlihat hebat mereka terpaksa harus melebih-lebihkan cerita.

hutan yang masih luas dulu sering aku manfaatkan untuk berfoto-foto. dari pesawat merauke akan nampak hanya rerimbunan pepohonan yang bolong di tengah karena pemukiman. jauh jauh beda dengan jakarta dari atap yang hanya putih putih dan putih. ayahku dulu sering mengajakku ke pabrik perusahaanya yang terletak agak jauh di pedalaman, di belakang pabrik itu ada sungai besar yang namanya sungai maro. dulu, setiap kali kita memancing disitu, selalu didapat ikan kakap yang besaaar dan tanpa usaha yang sulit.

dulu setiap kali mau lebaran, komplek perumahan akan ramai dengan anak anak yang membakar petasan dan kembang api. suara takbir menggema dimana-mana hingga keesokan harinya. dan kota kecil itupun akan ramai keesokan harinya. begitu pun jika natal tiba. gereja akan membunyikan bel nya dan ribuan orang akan keluar dari rumah mereka dengan pakaian terbaik yang mereka miliki sambil menenteng alkitab. ramai. hari raya tak pernah sepi atau terlalu ramai hingga menimbulkan kemacetan. merauke kota yang nyaman. jika ramai pun tak akan menimbulkan kemacetan yang membuat naik darah dan menelan korban.
jika musim timur tiba maka merauke akan berubah menjadi ganas. penyakit dimana-mana. anak kecil jarang bersekolah karena alasan kesehatan. dingin dan badai, namun tetap nyaman. merauke kota yang nyaman, yang selalu ku rindukan.

kenangan masa kecil pribadiku tertinggal disana. aku ingat bagaimana setiap sore aku harus bersepeda ke taman pengajian dengan menggunakan baju muslim buatan mamaku yang pandai menjahit. kemudian esoknya aku akan menuntut ilmu bahasa inggris di lembaga bimbingan belajar sederhana. dan bahwa semua itu mendidikku hingga membuka otak kecilku tentang dunia yang begitu luas. aku ingat betapa sedihnya saat harus berpisah dengan guru fisika SMP ku yang kerap memanggilku dengan sebutan "Suciandari". ah, pak Sujadi dimana dia sekarang.

dan setiap kali aku diajak ayahku main di pabrik, aku selalu di beri tebu dan akan ku gerogoti tebu manis itu sampai gigiku sakit.

aku ingat sebuah desa yang bernama Kurik, yang kadang masih sulit kubedakan dengan desa Kuprik. jika musim mangga tiba, maka desa yang banyak di penuhi pepohonan mangga itu akan menggugurkan buahnya dan orang orang pun akan berebutan memunguti buah mangga ranum yang rasa manisnya tak ada duanya. manis dan tebal dagingnya. hmm,
juga desa yang bernama Tanah Miring. yang terbagi menjadi beberapa bagian dengan subjudul SP. Tanah Miring SP 1. Tanah Miring SP 2 dan seterusnya. menyenangkan berada di Tanah Miring. disana ada almarhum sahabat papa yang baik hati. jika kami datang dengan mengendarai mobil maka anak-anak kecil akan berlarian keluar dan mengagumi kendaraan yang kami bawa. saat itu aku selalu merasa menjadi putri yang dikagumi. ah konyol. kemudian kami akan bermain di empang, tempat mereka beternak lele. dan mandi di air belerang yang baunya seperti bau kentut. namun kata papa air itu menyehatkan.

Kota Merauke didalam kenangan ku adalah kota kecil yang nyaman. kehidupannya jauh dari glamor kota metropolitan sehingga banyak penduduk miskin yang tetap bisa hidup bahagia disana. walau jika malam tiba kota akan dihantui para pemabuk jalanan yang siap menyergap siapapun yang melintasi jalan. aku rindu. aku rindu berada disana. entah kapan aku bisa kembali kesana. aku rindu. merauke kota tercinta.

No comments:

Post a Comment

Dies Natalis PSB 2013