"rasa sakit itu bisa hilang, tapi rasa bangga melekat selama-lamanya"
***
Sore
itu hujan begitu deras. Hingga selimut dan kasur yang hangat menjadi
godaan siapapun yang hendak beraktivitas, tidak terkecuali bagi keempat
mahasiswa itu. Mereka tetap menunggu si kawan yang mengajak mereka
mendaki Gunung Gede di kawasan Taman Nasional Gede-Pangrango (TNGP).
Setelah hampir dua jam menunggu, dengan rasa kesal yang mungkin masih
bersisa, berangkatlah mereka di temani si kawan beserta dua orang senior
yang akan mengawal perjalanan kali ini. Keduanya adalah anggota
perkumpulan mahasiswa pencinta alam IPB, yang salah satunya termasuk
mahasiswa sejurusan Agronomi Hortikultura angkatan 44, sebut saja
namanya 'Bolong L-293'.
***
Suasana mencair seiring dengan
berjalannya angkot sewaan menuju Gunung Putri, jalur yang sering menjadi
pilihan bagi penikmat tantangan. Ada rasa was-was dalam benak Si Kawan
karena dari keempat kawannya yang merupakan orang awam terhadap kebuasan
alam, hanya satu yang pernah merasakan petualangan gunung yang
sebenarnya. Namun Si kawan tetap optimis, karena ia yakin selama rasa
percaya diri itu ada, kekuatan entah dari mana asalnya akan selalu
datang.
Obrolan pun mulai mengalir tanpa henti, mulai dari tingkah
laku dosen yang berbeda dan unik satu sama lain, keunikan tetangga
kamar di kosan, hingga keluhan terhadap teman sekelas tanpa sadar telah
menghilangkan kekhawatiran Si Kawan. Perlahan hawa dingin malam mulai
berubah, sejuk menusuk menandakan mereka sudah jauh dari perkotaan.
***
Setelah
menempuh perjalanan selama 1,5 jam, Ketujuh mahasiswa ini pun sampai di
kawasan Gunung Putri, butuh waktu kurang dari setengah jam untuk
mencapai pos perizinan. Walau begitu, kegiatan pemanasan ini cukup
menguras tenaga dan memberi sedikit gambaran akan perjalanan yang nanti
di hadapi. Tidak butuh waktu lama untuk mengurus perizinan, namun atas
rekomendasi sang tetua (Bolong), tim memutuskan untuk mulai mendaki
diatas pukul satu dini hari. Jadilah perjalanan dimulai pukul setengah
dua, dan sunrise yang di tuju pun tak terkejar karena perhitungan yang
meleset. Jalur yang lebih terjal dan jalan yang lebih panjang dari
perkiraan.
***
Surya Kencana, yang merupakan padang terbuka
berhamparkan bunga abadi di raih setelah pukul setengah tujuh pagi.
Beristirahat bagaikan bukan di atas gunung melainkan di tengah padang
rumput, tim memutuskan untuk summit attack menjelang siang hari.
***
Puncak
Gede pun terlewati. Panorama megah Pangrango dan kabut putih yang
menutupi silih berganti pun telah terekam dalam lensa digital kamera.
Memori yang tak pernah kan terganti, bagi beberapa anggota tim hal ini
merupakan pengalaman pertama bagi mereka. Tahukah kawan, betapa
menyenangkan berfoto di atas awan. Bermimpi meraih edelweis dan
melakukan persilangan terhadapnya. Lelah itu pasti terganti, dengan
keindahan eksklusif hanya bagi mereka yang berani mengambil resiko.
Taman Nasional Gede Pangrango,
5 Juni 2011
No comments:
Post a Comment