Reddress Girl

Reddress Girl

Friday 21 February 2014

Asean traveller challenge 14

Apa namanya melakukan perjalanan kalau cuma dapet sombong doang? update foto-foto terbaru, dan upload selfie-selfie di balik lambang setiap negara. Semoga gue ga termasuk di daftar orang-orang seperti itu.

Perjalanan ini mahal men. se mahal gaji gue selama setahun (halah), but not the money. dan datanglah waktu saat semakin dekat waktunya untuk pulang dan kembali, tapi semakin banyak merenungkan betapa sedikit yang bisa dicapai dari menjelang hari ke 17 ini. Padahal siapa ya yang kemarin tereak terak rindu pengen pulang, pengen makan makanan halal pinggir jalan *yang bodo amat lah di masak nya pake aer comberan atau aer bekas cuci tangan*

Ada banyak. banyak sekali yang patut direnungkan. how to deal with people. with stranger. how to deal with your feeling through times and places. people changes heart changes.
satu yang paling pasti. malam ini gue sedih. itulah kenapa bahasanya lebih kepada bahasa kalbu sekarang. bukan bahasa sok semi formal yang tulisannya jelas ditujukan untuk menolong anda para pembaca budiman untuk bisa melakukan perjalanan yang sama berbekal informasi yang tentunya harus anda kumpulkan. and that's why you arrive at my page here, yes?
karena hari ini reader gue mencapai goceng, men. memang bukan sesuatu yang banget banget sih. tapi sesuatu buat gue.

Melaka hari ini, kita habiskan dengan bersepeda. masuk muzium, museum, berfoto, makan, dan berantem. di melaka 100 ringgit dihabiskan dalam sehari. dan buat mahasiswa semi pengangguran nista seperti gue, agak sesuatu. dan sepertinya kepulangan besok adalah awal dari kerja keras untuk membayar tantangan 17 hari kemaren.
padahal capek nya sepedahan siang-siang bisa kebayang dong. tapi buat gue capek itu udah ga ada lagi dalam daftar ingatan. rasanya pengen full day terus siang malem disini. ngobrol, makan burger bakar yang tebel dagingnya bisa menyamai 4 kali daging big mac di Indonesia, jalan kaki kemana-mana tanpa males (kalo di bogor cari makan pake motor aja malesnya minta ampun).

sadly, malam ini gue sedih. random feeling yang mungkin cuma bisa ditepis kalo si partner gue berulah besok siang. tapi berkat dia, berkat dia banget gue jadi bisa tau seperti apa mestinya bersikap, seperti apa rasanya bersabar, dan seperti apa rasanya menjadi wanita dan elegan. thanks buddy!
gue baru merasakan betul menjadi tajam setelah diasah batu akik, ya sekarang ini. susah di gambar kan lewat tulisan. mungkin besok besok dibikinin FTV nya biar pada bisa nonton tapi di yutub.

besok rasanya pengen diem aja di rumah, ngobrol tentang masa depan, yang random sekali bahasannya seperti di riverside Melaka kemarin malam. di bawah temaram separo bulan di atas katedral, and talk about what will our future be. thats the question of life. karena pertanyaan itu yang pastinya selalu menghantui remaja menginjak dewasa di masa transisi seperti kita kita ini. remaja tapi bukan lagi bocah, tapi belum juga dewasa. masih merangkak, menebak nebak besok mau kemana. we were like in the biggest crossroads. seperti rumit untuk menentukan, kalo ke kanan ke pantai klebang, ke kiri ke lapangan terbang melaka, lurus ke melaka sentral, atau mundur trus ketabrak. ah random.
tapi sayang juga kalo besok hanya di habiskan ngobrol tak jelas. kita lihat beberapa jam ke depan.

yang jelas sampai jam begini masih terjaga. masih ada ketakutan besok pas pulang mau jadi apa. perjalanan ini akan menghasilkan apa.

tapi gue gak peduli mau ada orang skeptis atau mau ada orang meremehkan dengan bilang ah itu biasa traveling ke situ doang mah. terserah. gue akan seneng banget kalo yang ngomong begitu bisa melakukan yang jauh lebih baik daripada yang gue lakukan. salute.

karena gue gak merasa ada apa apanya. dan itu yang bikin khawatir sekarang. time limit is almost over. tapi gue kayak belum menemukan harta karun yang mestinya gue cari selain pergumulan hati dan pelajaran personaliti. gue butuh perjalanan ini hanya untuk meng upgrade kepribadian. kesian ya jadi gue

life is for value. but friends, is for not to tell. ada yang jahat di kehidupan gue, gue jadiin contoh supaya hidup dia gak nular ke hidup gue. ada yang baik di hidup gue, dan gue akan belajar bagaimana caranya dia bisa jadi seperti itu, tapi gue akan tetap jadi diri sendiri. entah bagaimana dan seperti apa gue juga bingung, tapi @#$%^&*()_@#$%^&*()_@#$%^&*()_+@#$%^&*()_+%^&*()_+$%^&*()_

nangis?

yahelah ginian doang. bingung. random. ababil kayak abege.

selamat malam temaram langit, seperti apa jelang hari terakhir kita? I will miss it till old.

foto ini, me and my partner aren't perfect. and that's real us. we aren't that perfect, till somebody join us. 


1 comment:

  1. kenapa judul postingan ini Asean Traveler Challenge?

    ReplyDelete

Dies Natalis PSB 2013